Foto Proyek Light Rail Transit (LRT) di sekitar Jaka Baring |
Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota
Palembang yang panjangnya 24,5 KM ditargetkan akan selesai Januari 2018. Target
tersebut lebih cepat dari rencana awal yang dituliskan dalam surat kontrak
proyek PT. Waskita Karya Tbk (WSKT) yaitu tertulis bulan April 2018. Berita
tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT),
M. Choliq saat jumpa pers di acara Investor Day di Bursa Efek Indonesia,
Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Secara garis besar belum ada dikota lain di Indonesia yang
terbukti sukses memiliki Light Rail Transit (LRT). Proyek ini dibangun bertujuan
untuk mendukung pelaksanaan Asian Games yang akan digelar di Kota Palembang dan
Kota Jakarta pada tahun 2018 mendatang. Perhelatan olahraga empat tahunan
se-Asia, sangat mendapat atensi lebih dari pemerintah pusat. Tentu saat Asian
Games digelar tahun 2018 nanti, berita mengenai Indonesia akan tersebar
keseluruh dunia khususnya se-Asia. Tentu pemerintah pusat tidak ingin kota
penyelenggara event olahraga Internasionalnya di sorot karena jeleknya
infrastruktur transportasi maupun kemacetannya. Sebaliknya, pemerintah ingin
ada banyak hal positif yang akan di ketahui oleh masyarakat dunia mengenai
Indonesia, termasuk Palembang tentunya.
Dalam hal pembangunan Light Rail Transit (LRT) tentu saja
banyak yang terjadi misalnya kemacetan. Melihat visi pemerintah untuk
menghilangkan kemacetan di kota Palembang belum terlihat sampai sekarang
melihat proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) justru menambah kemacetan
yang terjadi di kota Palembang. Seperti yang kami alami setiap harinya, hampir
seluruh jalan yang yang dilalui kontruksi Light Rail Transit (LRT) mengalami
kemacetan. seperti di daerah Pasar Cinde. Demang dan Angkatan 45. Mungkin dalam
hal seperti ini kemacetan harap dimaklumi karena terganggunya oleh
pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) itu sendiri yang belum selesai demi
untuk menanggulangi kemacetan yang semakin parah nantinya di Kota Palembang.
Foto Kemacetan |
Light Rail Transit (LRT) sebagai transportasi baru yang ada
di kota Palembang, tujuan pembangunan itu sendiri untuk mengurangi kemacetan
yang ada di kota Palembang diharapkan masyarakat dapat beralih sebagai pengguna
kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Tapi meninjau kembali proyek lama
yang sudah dibangun pemerintah pada event Asean Games 2012 lalu seperti Wisma
Atlet, setelah Asean Games berakhir, tempat tersebut sudah tidak lagi digunakan
oleh masyarakat sekitar.
Kembali lagi ke proyek Light Rail Transit (LRT) juga tidak
menutup kemungkinan bahwa tidak akan beroperasi lagi setelah Asean Games 2018
selesai. Mengingat proyek Light Rail Transit (LRT) menggunakan dana yang tidak
sedikit. Dengan asumsi setelah Asean Games 2018 selesai transportasi tersebut
tidak lagi digunakan, melihat hal itu uang negara sudah banyak terbuang.
Sedangkan banyak sektor mengalami kekurangan sarana dan prasarana seperti Pendidikan
dan Kesehatan.
Kritikan diatas tentu masih memiliki nilai positif bagi
masyarakat Palembang untuk kedepannya. Walaupun dari proyek pembangunan Light
Rail Transit (LRT) belum terlihat hasilnya untuk menanggulangi kemacetan.
Kembali pada tujuan pembangunan Light Rail Transit (LRT) untuk mengurangi
kemacetan tentu pembangunan Light Rail Transit (LRT) tidak mungkin dibangun
tanpa pertimbangan dan peninjauan terlebih dahulu.
Sudah sejauh ini pembangunan Light Rail Transit (LRT) dapat
diartikan pemerintah sudah yakin bahwasanya Light Rail Transit (LRT) dapat
mempermudah masyarakat kota Palembang khususnya pada transportasi. Itu artinya
pemerintah memang sudah memprediksi bahwa kemacetan yang terjadi sekarang
adalah suatu kewajaran sebagai dampak dari pembangunan proyek Light Rail
Transit (LRT).