Sabtu, 05 November 2016

Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang

0 komentar
Foto Proyek Light Rail Transit (LRT) di sekitar Jaka Baring
Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota Palembang yang panjangnya 24,5 KM ditargetkan akan selesai Januari 2018. Target tersebut lebih cepat dari rencana awal yang dituliskan dalam surat kontrak proyek PT. Waskita Karya Tbk (WSKT) yaitu tertulis bulan April 2018. Berita tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), M. Choliq saat jumpa pers di acara Investor Day di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Secara garis besar belum ada dikota lain di Indonesia yang terbukti sukses memiliki Light Rail Transit (LRT). Proyek ini dibangun bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games yang akan digelar di Kota Palembang dan Kota Jakarta pada tahun 2018 mendatang. Perhelatan olahraga empat tahunan se-Asia, sangat mendapat atensi lebih dari pemerintah pusat. Tentu saat Asian Games digelar tahun 2018 nanti, berita mengenai Indonesia akan tersebar keseluruh dunia khususnya se-Asia. Tentu pemerintah pusat tidak ingin kota penyelenggara event olahraga Internasionalnya di sorot karena jeleknya infrastruktur transportasi maupun kemacetannya. Sebaliknya, pemerintah ingin ada banyak hal positif yang akan di ketahui oleh masyarakat dunia mengenai Indonesia, termasuk Palembang tentunya.

Dalam hal pembangunan Light Rail Transit (LRT) tentu saja banyak yang terjadi misalnya kemacetan. Melihat visi pemerintah untuk menghilangkan kemacetan di kota Palembang belum terlihat sampai sekarang melihat proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) justru menambah kemacetan yang terjadi di kota Palembang. Seperti yang kami alami setiap harinya, hampir seluruh jalan yang yang dilalui kontruksi Light Rail Transit (LRT) mengalami kemacetan. seperti di daerah Pasar Cinde. Demang dan Angkatan 45. Mungkin dalam hal seperti ini kemacetan harap dimaklumi karena terganggunya oleh pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) itu sendiri yang belum selesai demi untuk menanggulangi kemacetan yang semakin parah nantinya di Kota Palembang.

Foto Kemacetan
Light Rail Transit (LRT) sebagai transportasi baru yang ada di kota Palembang, tujuan pembangunan itu sendiri untuk mengurangi kemacetan yang ada di kota Palembang diharapkan masyarakat dapat beralih sebagai pengguna kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Tapi meninjau kembali proyek lama yang sudah dibangun pemerintah pada event Asean Games 2012 lalu seperti Wisma Atlet, setelah Asean Games berakhir, tempat tersebut sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat sekitar.

Kembali lagi ke proyek Light Rail Transit (LRT) juga tidak menutup kemungkinan bahwa tidak akan beroperasi lagi setelah Asean Games 2018 selesai. Mengingat proyek Light Rail Transit (LRT) menggunakan dana yang tidak sedikit. Dengan asumsi setelah Asean Games 2018 selesai transportasi tersebut tidak lagi digunakan, melihat hal itu uang negara sudah banyak terbuang. Sedangkan banyak sektor mengalami kekurangan sarana dan prasarana seperti Pendidikan dan Kesehatan.

Kritikan diatas tentu masih memiliki nilai positif bagi masyarakat Palembang untuk kedepannya. Walaupun dari proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) belum terlihat hasilnya untuk menanggulangi kemacetan. Kembali pada tujuan pembangunan Light Rail Transit (LRT) untuk mengurangi kemacetan tentu pembangunan Light Rail Transit (LRT) tidak mungkin dibangun tanpa pertimbangan dan peninjauan terlebih dahulu.

Sudah sejauh ini pembangunan Light Rail Transit (LRT) dapat diartikan pemerintah sudah yakin bahwasanya Light Rail Transit (LRT) dapat mempermudah masyarakat kota Palembang khususnya pada transportasi. Itu artinya pemerintah memang sudah memprediksi bahwa kemacetan yang terjadi sekarang adalah suatu kewajaran sebagai dampak dari pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT).

Leave a Reply